Ledakan Gunung Krakatau bersama ledakan Gunung Tambora (1815) mencatatkan nilai indeks ledakan volkanik (Volcanic Explosivity Index – VEI) terbesar dalam sejarah modern.
Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan abu vulkaniknya mencapai ketinggian 80 km dan mengganggu pencahayaan dan pemanasan bumi dari matahari beberapa waktu.
Batu-batu pijar yang dilontarkannya seketika menjadi batu-batu apung dan jatuh di mana-mana, di antara Pulau Jawa dan Sumatra lalu hanyut terbawa arus laut ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia hingga ke Selandia Baru.