Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan bahwa Israel telah melakukan lebih banyak serangan udara terutama terhadap rumah-rumah penduduk di daerah kantong tersebut, dengan salah satu serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh warga Palestina dari keluarga yang sama di sisi barat kamp pengungsi Nuseirat.
“Kami mengamati bahwa serangan terbaru Israel telah memusnahkan seluruh keluarga,” kata Azzoum.
Di sisi lain, Israel kembali mengeluarkan perintah evakuasi pada hari Sabtu (17/8), kali ini untuk lingkungan di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah.
Juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab, Avichay Adraee, membuat pengumuman tersebut melalui postingan media sosial, menyebutkan blok-blok di Maghazi, serta beberapa lingkungan lain di Gaza tengah, yang menjadi tempat warga harus mengungsi. Dia mengatakan kelompok Palestina Hamas telah menembakkan roket dari daerah tersebut dan militer Israel akan membalasnya dengan “kekuatan”.
“Demi keselamatan Anda sendiri, segera pindah ke zona kemanusiaan,” kata Adraee.
Ini adalah ketiga kalinya Israel memerintahkan lebih banyak warga Gaza untuk mengungsi dalam beberapa hari, sehingga menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
Abu Azzoum mengatakan banyak keluarga yang mengungsi ke Deir el-Balah, sebuah daerah yang “sudah dipenuhi keluarga pengungsi”. “Zona kemanusiaan menyusut”, tambahnya.
Pasukan Israel juga memerintahkan orang-orang untuk meninggalkan sekitar Beit Hanoon, sebuah kota di utara Gaza.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan melakukan perjalanan ke Israel pada hari Sabtu untuk melanjutkan upaya diplomatik guna mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Sehari sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan kesepakatan sudah di depan mata dan memperingatkan pihak-pihak di Timur Tengah untuk tidak merusak negosiasi tersebut.