Alasan Astronaut Cepat Merasa Kenyang saat di Luar Angkasa



Para ilmuwan NASA telah mengidentifikasi bahwa dalam kondisi tanpa gravitasi, lambung tidak mengalami tekanan yang sama seperti saat di Bumi. Kondisi ini dapat menyebabkan lambung mengembang lebih besar dari biasanya, mengirim sinyal ke otak bahwa sudah cukup makan.

Akibatnya, astronaut mungkin merasa kenyang lebih cepat daripada yang mereka rasakan di Bumi. Oleh karena itu, seringkali astronaut berhenti makan sebelum mencapai jumlah gizi yang diperlukan karena mereka telah merasa kenyang.

Makanan yang dikonsumsi di luar angkasa juga berbeda dengan makanan di Bumi. Makanan astronaut harus dirancang agar dapat bertahan dalam kondisi luar angkasa dan mudah disiapkan serta dikonsumsi dalam lingkungan mikrogravitasi.

Makanan tersebut seringkali berupa makanan kemasan, dehidrasi, atau beku-kering yang harus dipersiapkan dengan air panas. Proses persiapan dan konsumsinya mungkin tidak seberapa memuaskan secara psikologis dibandingkan dengan makanan segar yang dikonsumsi di Bumi.

Perpaduan tidak makan cukup, kehilangan massa tulang dan otot dan gangguan psikologis semakin memicu berkurangnya berat badan para astronaut ketika sedang berada di luar angkasa.

(Tifani)