Aam melanjutkan untuk mempercantik atau mempergagah lahir dan batin dapat dilakukan dengan berbagai upaya secara normal.
“Secara lahir kita dapat memperbaiki penampilan kita, seperti berolahraga, make-up terutama di hadapan pasangan, grooming seperti memerhatikan pakaian yang pantas, bersih, wangi atau diet. Dengan begitu jiwa akan terpuaskan, kita nyaman terhadap diri kita sendiri. Pun orang lain yang ada di dekat kita, akan merasakan manfaatnya,” tutur Aam.
Sebaliknya, untuk mempercantik sisi jiwa seseorang dengan ragam ibadah, terutama salat dan puasa. Juga dengan membaca Alquran dengan begitu, penampilan seseorang yang sudah bagus, akan kian mempesona karena ahlak yang sudah baik.
Aam mengatakan ada lima fundamental yang dapat diupayakan agar lahir dan batin seseorang glow up.
Pertama, memperhatikan kebersihan. Sebagaimana kita ketahui bersama, Islam sangat memperhatikan kebersihan.
“Rasulullah Saw, bahkan mensunahkan kita bersiwak (menggosok gigi) setiap menjelang salat sebagai tambahan wudu. Pun, beliau juga menganjurkan kita untuk senantiasa mencuci tangan, terutama saat akan makan, dan juga saat baru bangun tidur,” ungkap Aam.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي – أَوْ عَلَى النَّاسِ – لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ‘Seandainya tidak memberatkan umatku—atau tidak memberatkan manusia—, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat’.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, no. 887 dan Muslim, no. 452).
وعن حُذَيْفَةَ – رضي الله عنه – ، قَالَ : كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – إِذَا قَامَ مِن النَّومِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
“Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ‘Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambangun malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak’.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, no. 889 dan Muslim, no. 255).
“Secara penampilan, kesehatan dan kerapian gigi merupakan penunjang yang amat mendasar dalam membentuk wajah kita,” jelas Aam.
Seseorang pun akan lebih percaya diri saat giginya rapi dan bersih. Begitu pula orang-orang sekitar akan nyaman saat berbincang atau berinteraksi dengan kita.
Setelah itu, bersiwak dan mencuci tangan diasosikan dengan salat. Sedang salat adalah sarana untuk kita beribadah sekaligus sarana untuk memperbaiki ahlak kita.
“Dengan salat, jiwa kita akan lebih tenang sehingga kita lebih siap menghadapi ragam aksi yang ada di lingkungannya, baik relasi dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain,” kata Aam.
Dalam Quran, surat Ar-Ra’d ayat 28, Allah Swt befirman:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingat, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.”
Dzikir dalam surat Ar-Ra’d itu termasuk di dalamnya salat, bahkan salat merupakan cara mengingat Allah Swt yang paling utama.
Hal Itu sebut Aam, karena salat menggabungkan antara memuji Allah Swt membaca Quran dan doa sekaligus. Sebagaimana tertuang dalam Quran, surat Thaha ayat 14, Allah Swt berfirman:
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
“Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku. Sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat-Ku.”
“Wudu dan salat, merupakan sarana utama untuk meng-glow up-kan lahir batin kita. Lewat wudu, membersihkan gigi, mencuci tangan, anggota badan kita dibersihkan, jiwa kita disucikan dari dosa-dosa kecil. Setelah itu, disempurnakan dengan salat yang ‘berkhasiat’ mempercantik ahlak kita dengan mensucikan jiwa kita,” tukas Aam.
Regional