GLOBAL- Rakhine – Kelompok warga Rohingya Myanmar kembali dilaporkan menjadi sasaran serangan. Puluhan orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Laporan VOA Indonesia yang dikutip Minggu (11/8/2024) menyebut bahwa serangan pesawat nirawak atau drone terhadap warga Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar termasuk menewaskan keluarga dengan anak-anak. Beberapa saksi mata mengatakan para korban selamat terpaksa harus mencari di antara tumpukan jasad untuk menemukan dan mengenali kerabat mereka yang tewas atau terluka.
Empat saksi mata, aktivis, dan seorang diplomat menggambarkan serangan pesawat nirawak pada Senin (5/8) yang menghantam keluarga yang menunggu untuk menyeberangi perbatasan ke negara tetangga Bangladesh.
Seorang perempuan hamil tua dan putrinya yang berusia 2 tahun termasuk di antara korban serangan mematikan terbaru di negara bagian Rakhine itu.
Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan terhadap warga sipil di wilayah itu dalam beberapa minggu terakhir, di tengah pertempuran antara pasukan junta militer dan pemberontak.
Tiga saksi mata memberi tahu Reuters pada Jumat (9/8) bahwa Tentara Arakan adalah pihak yang bertanggung jawab, meskipun kelompok tersebut membantah tuduhan itu.
Kabarnya pihak milisi dan militer Myanmar saling menyalahkan atas insiden tersebut. Sejauh ini Reuters belum dapat memverifikasi jumlah korban tewas atau secara independen menentukan siapa yang bertanggung jawab.
Video yang diposting di media sosial memperlihatkan tumpukan jasad yang berserakan di tanah berlumpur, dengan koper dan ransel yang tersebar di sekitar mereka. Tiga orang yang selamat melaporkan bahwa lebih dari 200 orang tewas, sedangkan seorang saksi mata menyebutkan bahwa ia melihat sedikitnya 70 jasad.
Reuters berhasil mengonfirmasi lokasi video tersebut berada di luar kota pesisir Maungdaw, Myanmar. Namun, Reuters belum dapat memastikan tanggal pengambilan video itu.