GLOBAL- Jakarta – Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya dan panas melalui reaksi fusi nuklir di intinya. Bintang tersusun dari gas yang sangat panas, sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, yang merupakan dua unsur paling ringan.
Ada ratusan bintang yang berhasil ditemukan dan dieksplorasi oleh para astronom hingga saat ini. Salah satunya adalah bintang Alpha Hydrae.
Bintang ini menarik perhatian para ilmuwan karena memiliki ukuran yang besar. Dikutip dari laman Space pada Jumat (23/08/2024), berikut fakta-fakta Alpha Hydrae si raksasa jingga.
1. Bintang Paling Bersinar
Alphard ialah bintang paling terang di konstelasi Hydra si Ular Air. Bintang ini memiliki magnitudo tampak sebesar 2.00 dan berjarak sekiranya 177 tahun cahaya dari bumi.
Alphard diklasifikasikan sebagai bintang spektral tipe K3 II-III. Karenanya, ia memancarkan cahaya berwarna jingga.
Maka dari itu, bintang ini kerap disebut sebagai raksasa jingga karena kecerlangannya yang berada di antara angka II dan III. Sebagai bintang variabel, kecerahan Alphard mengalami sedikit perubahan seiring waktu.
Meskipun demikian, tetap menjadi salah satu bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
2. Asal Nama Alpha Hydrae
Nama Alphard berasal dari bahasa Arab al-fard yang berarti ‘yang menyendiri’. Nama bintang ini mengacu pada posisi bintang Alphard yang berada pada area langit yang sepi atau tidak ditaburi oleh bintang terang lainnya.
Nama tersebut telah disetujui oleh International Astronomical Union (IAU) pada 20 Juli 2016. Sementara itu, merujuk pada letaknya di konstelasi, seorang astronom Denmark menyebut Alphard sebagai Cor Hydrae yang berarti ‘hati dari Hydra atau Ular Air’.