Hizbullah Ancaman yang Lebih Besar bagi Israel Dibandingkan Hamas?



Hizbullah telah berkembang menjadi milisi paling kuat di Timur Tengah dan sekutu terpenting Iran. Para pemimpinnya membantu mempertahankan jaringan kelompok militan yang beraliansi dengan Iran, termasuk pemberontak Houthi di Yaman.

Mengutip CNA, kekuatan tempur Hizbullah lebih besar, lebih bersenjata lengkap, dan lebih teruji dalam pertempuran dibanding Hamas, yang juga didukung oleh Iran.

Hizbullah mengaku memiliki 100.000 pejuang. Militer Israel memperkirakan mereka memiliki 20.000 hingga 25.000 pejuang tetap ditambah puluhan ribu pasukan cadangan.

Hamas dilaporkan memiliki sekitar 30.000 pejuang di Jalur Gaza sebelum perang, namun Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 15.000 orang dalam pertempuran yang berlangsung hingga saat ini.

Menurut intelijen Israel, persenjataan Hizbullah berisi lebih dari 70.000 roket dan rudal, termasuk rudal jarak jauh dan rudal berpemandu presisi.

Israel memperkirakan sebelum perang saat ini bahwa Hamas dan kelompok militan lainnya di Jalur Gaza memiliki sekitar 10.000 roket jarak pendek dan menengah.

Para pejuang Hizbullah memperoleh pengalaman tempur yang signifikan selama perang saudara Suriah, ketika mereka bertempur bersama pasukan Iran dan Rusia untuk membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad menang melawan pemberontak.

Itu penting bagi Hizbullah karena Suriah telah menjadi rute bagi milisi untuk menerima materi militer dari Iran, yang tidak memiliki perbatasan dengan Lebanon.

Apa Peran Hizbullah di Lebanon?

Hizbullah adalah kekuatan yang kuat di Lebanon. Mereka mengoperasikan jaringan besar layanan sosial yang telah memperkuat basis dukungannya saat negara itu mengalami krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade.

Kelompok ini juga aktif secara politik dan bersama sekutunya, memegang mayoritas di parlemen Lebanon dari tahun 2018 hingga 2022.

Aliansi Hizbullah dengan Gerakan Amal, yang dipimpin oleh Ketua Parlemen Nabih Berri, memastikan bahwa mereka bersama-sama mewakili sebagian besar komunitas syiah di negara itu.

Hizbullah juga memiliki hubungan dekat dengan partai Kristen yang didirikan oleh mantan Presiden Michel Aoun.

Sebelum perang saudara Suriah dimulai pada tahun 2011, Hizbullah telah mempromosikan dirinya sebagai kekuatan yang didedikasikan untuk memerangi Israel dan membela yang tertindas, terlepas dari latar belakang mereka.

Namun sejak terlibat dalam perang Suriah, kelompok ini dipandang oleh banyak muslim sunni sebagai kelompok syiah yang menuruti perintah Iran di wilayah tersebut.