GLOBAL- Melbourne – Ilmuwan Australia Vincent Lyne telah menghidupkan kembali minat terhadap misteri Penerbangan 370 Malaysia Airlines atau MH370 yang telah berlangsung selama satu dekade, dengan mengklaim telah mengidentifikasi tempat peristirahatan terakhir kapal terbang nahas itu di Samudra Hindia bagian selatan.
Lyne, seorang peneliti tambahan di Institut Studi Kelautan dan Antartika Universitas Tasmania, mengumumkan temuannya dalam sebuah posting LinkedIn berjudul “Mystery of MH370 Solved by Science (Misteri MH370 Terpecahkan oleh Sains),” di mana ia menguraikan apa yang ia yakini sebagai lokasi pasti dari pesawat yang hilang tersebut.
Teori ilmuwan tersebut, seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (29/8/2024), berpusat pada “lubang” sedalam 20.000 kaki di Broken Ridge, sebuah oceanic plateau (dataran tinggi samudra) di Samudra Hindia bagian tenggara. Ia berpendapat bahwa pesawat tersebut, yang menghilang pada tanggal 8 Maret 2014, sengaja diterbangkan ke medan bawah laut yang terpencil dan terjal ini oleh pilotnya, Zaharie Ahmad Shah.
Menurut Lyne, lanskap bawah laut yang menantang di lokasi ini, yang dicirikan oleh punggung bukit yang curam dan jurang yang dalam, menyediakan “tempat ‘persembunyian’ yang sempurna” bagi pesawat tersebut.
“Pekerjaan ini mengubah narasi hilangnya MH370,” kata Lyne, menegaskan bahwa saat-saat terakhir pesawat itu bukan akibat dari kecelakaan yang kekurangan bahan bakar, melainkan pendaratan darurat yang terencana dan terkendali.
Ia lebih lanjut mengklaim bahwa lokasi pesawat itu ditunjukkan oleh persimpangan garis bujur Bandara Penang dengan jalur penerbangan dari simulator rumah pilot Malaysia—rute yang sebelumnya dianggap “tidak relevan” oleh FBI dan penyidik lain.