Karyono menegaskan, kampanye hitam adalah praktik yang tidak baik dalam demokrasi, karena sering kali memanipulasi informasi dan memperdalam perpecahan di masyarakat.
“Kampanye hitam sering mengalihkan perhatian publik dari isu-isu penting dan program-program relevan, mengubah fokus dari diskusi visi-misi menjadi serangan pribadi yang tidak konstruktif,” beber dia.
Dia mendorong, para kontestan Pilkada untuk memberikan pendidikan politik sehat kepada masyarakat Papua Tengah dengan menonjolkan kampanye berbasis prestasi dan rekam jejak.
Dia juga menyarankan agar para kandidat memanfaatkan isu positif yang dapat menarik pemilih, seperti program pembangunan ekonomi, infrastruktur, kualitas pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya alam, dan tata kelola pemerintahan.
“Tetapi rakyat kini juga semakin cerdas dan paham arah politik dari setiap isu yang diangkat, sehingga mereka akan tetap memilih sesuai dengan hati nurani mereka. Lihat saja bagaimana derasnya isu negatif yang dialamatkan ke Prabowo-Gibran dalam Pilpres kemarin, tapi rakyat tetap memilihnya,” Karyono menandasi.
Berita Pemilu