Jumlah Korban Tewas Akibat Serangan Kelompok Teror di Balochistan Bertambah Menjadi 73 Orang



GLOBAL- Balochistan – Jumlah korban tewas di di provinsi Balochistan, Pakistan akibat serangan kelompok separatis bertambah menjadi 73 orang.

Dikutip dari laman Japan Today, Rabu (28/8/2024) kelompok militan separatis tersebut menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya.

Sementara pasukan keamanan melancarkan operasi balasan, kata para pejabat pada Senin (26/8).

Serangan tersebut merupakan yang paling meluas dalam beberapa tahun terakhir oleh militan yang melakukan pemberontakan selama puluhan tahun untuk pemisahan diri dari provinsi barat daya yang kaya sumber daya alam tersebut.

Lokasi tersebut kini menjadi tempat proyek-proyek besar yang dipimpin Tiongkok seperti pelabuhan dan tambang emas dan tembaga.

“Serangan-serangan ini merupakan rencana yang dipikirkan dengan matang untuk menciptakan kekacauan di Pakistan,” kata Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi dalam sebuah pernyataan.

Militer Pakistan mengatakan, 14 tentara dan polisi serta 21 militan tewas dalam pertempuran setelah serangan terbesar, yang menargetkan bus dan truk di jalan raya utama.

Menteri utama Balochistan mengatakan, 38 warga sipil juga tewas. Pejabat setempat mengatakan bahwa ada 23 dari mereka tewas dalam serangan pinggir jalan setelah orang-orang bersenjata memeriksa identitas penumpang sebelum menembak banyak dari mereka dan membakar kendaraan.

“Orang-orang diturunkan dari bus dan dibunuh di depan keluarga mereka,” kata Kepala Menteri Sarfraz Bugti dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Lalu lintas kereta api dengan Quetta dihentikan menyusul ledakan di jembatan kereta api yang menghubungkan ibu kota provinsi itu dengan wilayah Pakistan lainnya.

Kelompok militan juga menyerang jalur kereta api ke negara tetangga Iran, kata pejabat perkeretaapian Muhammad Kashif.

 

Setidaknya 17 peziarah Pakistan tewas dalam kecelakaan bus saat bepergian ke tempat suci di Balochistan untuk merayakan Idul Fitri. Kecelakaan itu terjadi pada Rabu (10/4/2024) malam, kata para pejabat, ketika kendaraan kehilangan kendali jatuh ke ju…