Kecelakaan Pesawat Jatuh di Permukiman Sao Paulo Tewaskan 61 Orang, Presiden Brasil Umumkan 3 Hari Berkabung



GLOBAL- Sao Paulo – Sebuah pesawat jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brasil, menewaskan seluruh 61 orang di dalamnya.

Pesawat turboprop bermesin ganda itu terbang dari Cascavel di negara bagian selatan Paraná menuju Bandara Guarulhos di Kota Sao Paulo saat jatuh di Kota Vinhedo, kata maskapai Voepass seperti dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2024).

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah pesawat turun secara vertikal, berputar-putar saat jatuh. ATR 72-500 itu membawa 57 penumpang dan empat awak. Pihak berwenang setempat mengatakan tidak ada yang selamat.

Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menyatakan solidaritas dengan keluarga dan sahabat para korban.

Presiden Brasil dan Gubernur negara bagian Sao Paulo, Tarcísio Gomes de Freitas, mengumumkan tiga hari berkabung untuk para korban.

Pihak berwenang mengatakan flight recorders atau perekam penerbangan telah diambil. ATR, pembuat pesawat Prancis-Italia, mengatakan akan bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.

Adapun pesawat mendarat di kawasan permukiman, tetapi tidak ada seorang pun di darat yang terluka.

Pihak berwenang mengatakan hanya satu rumah di kompleks kondominium setempat yang rusak.

Video menunjukkan area yang luas terbakar dan puing-puing yang berasap di area yang penuh dengan rumah.

Polisi dan pemadam kebakaran berada di lokasi kecelakaan pesawat jatuh tersebut.

Menurut situs pelacakan Flightradar24, pesawat meninggalkan Cascavel pukul 11:56 waktu setempat (14:56 GMT). Sinyal terakhir yang diterima dari pesawat sekitar satu setengah jam kemudian.

Badan penerbangan sipil Brasil mengatakan pesawat, yang dibuat pada tahun 2010, telah “dalam kondisi operasi yang baik, dengan sertifikat registrasi dan kelaikan udara yang sah”.

Keempat awak pesawat yang berada di dalam pesawat pada saat kecelakaan semuanya memiliki lisensi yang sah dan kualifikasi yang sah, tambahnya.

Rumah Sakit Kanker Uopeccan di Cascavel mengatakan kepada BBC Brasil bahwa dua dokter magangnya termasuk di antara penumpang yang meninggal.