GLOBAL- Kinshasa – Kongo melaporkan lebih dari 1.000 kasus cacar monyet mpox baru dalam seminggu terakhir saat otoritas kesehatan Afrika meminta vaksin yang sangat dibutuhkan untuk membantu memerangi ancamannya yang “semakin besar” di benua itu.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan wabah di Afrika sebagai keadaan darurat global, dikutip dari Japan Today, Kamis (22/8/2024).
Mpox termasuk dalam famili virus yang sama dengan cacar tetapi menyebabkan gejala yang lebih ringan seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh, dan sebagian besar menyebar melalui kontak kulit ke kulit, termasuk hubungan seksual.
Orang dengan kasus yang lebih serius dapat mengembangkan lesi di wajah, tangan, dada, dan alat kelamin.
Meskipun mpox telah dilaporkan di 12 dari 54 negara Afrika selama wabah ini, Kongo, sejauh ini menjadi negara dengan kasus terbanyak tahun ini.
Dari total 18.910 kasus pada tahun 2024, 94 persen atau 17.794 berada di Kongo, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, dengan 535 dari 541 kematian dilaporkan.
Angka-angka tersebut kemungkinan merupakan perkiraan yang lebih rendah, karena hanya sekitar satu dari lima kasus yang diduga di Kongo yang diuji untuk mpox.
Direktur Jenderal CDC Afrika, Dr. Jean Kaseya, mengatakan, banyak negara Afrika yang terkena dampak memiliki kemampuan pengujian dan pengawasan yang terbatas.
Selama tujuh hari terakhir, Kongo mencatat 1.030 dari 1.405 kasus baru di Afrika menurut statistik yang diberikan Selasa malam oleh CDC Afrika.
Hanya 16 persen dari kasus tersebut yang telah dikonfirmasi oleh tes virus, tetapi infeksi tersebut memenuhi definisi penyakit dari badan tersebut.