KontraS Aceh dan RMCN Gagas Kontes Seni Rohingya – Aceh



Koordinator KontraS Aceh Azharul Husna mengatakan bahwa perlombaan ini dapat menjadi ruang pengingat sekaligus pencatat sejarah dari dua bangsa yang mengalami pelanggaran hak asasi manusia yang berat dengan seni sebagai mediumnya. 

“Seni dapat membantu kita memahami dampak kekerasan pada individu dan masyarakat serta mencegah pengulangan peristiwa serupa di masa depan yang dapat diakses oleh berbagai generasi, sehingga dapat belajar dari masa lalu dan berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik,” kata Azharul kepada REGIONAL- Kamis (22/8/2024). 

Sementara itu, salah satu pendiri Rohingya Maìyafuìnor Collaborative Network (RMCN) Noor Azizah mengatakan bahwa seni adalah sesuatu yang melampaui kata-kata, dan ia dapat bercerita serta dapat menyentuh hati.

Karena itu, lanjut Noor, kompetisi ini diharap dapat menjadi wadah bagi para seniman baik dari kalangan warga Aceh maupun pengungsi Rohingya untuk mengekspresikan pengalaman pribadi, penderitaan, bagaimana mereka bangkit hingga apa harapan mereka.

“Kami mengundang masyarakat Aceh dan pengungsi Rohingya di Indonesia untuk mengikuti kompetisi seni yang memanfaatkan kreativitas untuk mengangkat tema kepedihan tentang orang-orang terkasih yang hilang dan orang-orang yang hilang,” ajak Noor.

Regional