GLOBAL- Tel Aviv – Noa Argamani (26), seorang perempuan Israel yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di Jalur Gaza pada bulan Juni, mengatakan pada hari Jumat (23/8/2024) bahwa luka-luka yang dideritanya disebabkan oleh serangan udara Israel selama operasi penyelamatannya, bukan oleh serangan Hamas.
Saat berbicara kepada diplomat dari negara-negara G7 di Tokyo pada hari Rabu (21/8), Noa merinci penderitaannya setelah dia ditawan oleh kelompok bersenjata Palestina itu selama serangan 7 Oktober 2023.
Namun, dua hari kemudian, dia mengeluarkan pernyataan di Instagram yang mengatakan bahwa beberapa pernyataannya telah salah dikutip dan di luar konteks.
Bertentangan dengan beberapa laporan media Israel, Noa mengklarifikasi bahwa dia tidak dipukuli atau dipotong rambutnya oleh Hamas. Demikian seperti dilansir Middle East Eye, Sabtu (24/8).
“Saya tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi selama 24 jam terakhir, mengutip kata-kata saya di luar konteks,” tulisnya, merujuk pada liputan media Israel mengenai apa yang disampaikannya di Tokyo.
“(Anggota Hamas) tidak memukul saya ketika saya disandera, mereka juga tidak memotong rambut saya; saya terluka akibat runtuhnya tembok yang disebabkan oleh pilot Angkatan Udara (Israel).”
Dia menambahkan, sebagai korban 7 Oktober, dirinya menolak kembali menjadi korban media.