GLOBAL- Caracas – Presiden Nicolas Maduro pada Kamis (8/8/2024) mengumumkan dia telah memerintahkan pemblokiran akses ke platform media sosial X selama 10 hari di Venezuela. Langkah tersebut dinilai merupakan yang terbaru dari serangkaian upaya pemerintahnya untuk mencoba menekan penyebaran informasi di antara orang-orang yang menyuarakan keraguan tentang klaimnya atas kemenangan dalam Pilpres Venezuela pada 28 Juli.
Maduro menuduh pemilik X, miliarder teknologi Elon Musk, menggunakan platform itu untuk menyebarkan kebencian pasca Pilpres Venezuela. Maduro, yang juga menuduh jejaring sosial itu digunakan oleh lawan-lawannya untuk menciptakan keresahan politik, memberi perusahaan itu waktu 10 hari untuk “menyiapkan dokumen mereka” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pihak berwenang pemilu menyatakan Maduro sebagai pemenang pemilu, namun tidak seperti kontes presiden sebelumnya, mereka belum menghasilkan penghitungan suara terperinci untuk mendukung klaim tersebut. Sementara itu, pihak oposisi mengungkapkan bahwa mereka mengumpulkan lembar penghitungan dari lebih dari 80 persen dari 30.000 mesin pemungutan suara elektronik di seluruh negeri yang menunjukkan bahwa Maduro kalah dengan selisih lebih dari 2 banding 1.
Sengketa hasil pemilu menarik ribuan orang ke jalan untuk melancarkan protes, yang kemudian ditanggapi pemerintah dengan kekuatan penuh. Pasukan keamanan sejak itu telah menangkap lebih dari 2.000 orang karena berdemonstrasi menentang Maduro atau mempertanyakan kemenangannya. Organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Venezuela, Provea, mencatat 24 kematian. Demikian seperti dilansir kantor berita AP, Senin (12/8).
Musk sendiri ikut menggunakan media sosial X untuk menuduh Maduro melakukan kecurangan besar dalam pemilu.
Fran Monroy, pakar telekomunikasi di Venezuela, mengatakan keputusan Maduro untuk memblokir X merupakan eskalasi penyensoran yang dimulai beberapa tahun lalu.
“Siaran berita Venezuela dari jaringan televisi utama tidak ditonton karena tidak mencerminkan realitas berita negara,” ujarnya. “Jadi, apa yang tersisa? Munculnya saluran YouTube yang sangat berpengaruh dalam hal penyebaran informasi, jejaring sosial, dan dalam beberapa hal aplikasi perpesanan virtual atau perpesanan pribadi.”
Sementara itu, kesadaran soal pentingnya media social juga ditunjukkan Maduro secara terbuka dalam rapat kabinetnya pada bulan Mei.
“Siapa di antara kalian yang tidak mengikuti akun saya?” kata dia. “Kalian malu untuk mengangkat tangan, kan? Kalian semua? Dan mengapa kalian tidak menyukai (unggahan) saya? Mengapa kalian tidak menyukai atau me-retweet? Mengapa? Itu tidak butuh biaya apa pun!”
Sebulan kemudian, dia mempromosikan sebuah unggahan di Instagram yang bagian reff lagunya mendesak orang-orang untuk “Beri Nicolas like, beri Nicolas like,” dengan keterangan yang menyertakan tagar #NicoLike.