Lala, seorang atlet loncat indah berbakat, menemukan cinta pertamanya dalam diri Yudhis, seorang siswa baru yang misterius. Keduanya terikat dalam hubungan yang intens dan penuh gairah.
Namun, di balik romantisme yang membuncah, tersimpan sisi gelap dari cinta Yudhis. Sifatnya yang posesif dan protektif perlahan-lahan berubah menjadi obsesi yang mencekik. Yudhis mulai mengatur setiap aspek kehidupan Lala, dari pergaulan hingga pilihan karir.
Konflik batin mulai menggerogoti Lala. Ia dihadapkan pada pilihan sulit: mempertahankan cinta yang merusak atau melepaskan diri untuk mengejar kebebasan dan mimpi. Semakin lama, sifat posesif Yudhis semakin menjadi-jadi.
Ia memanipulasi Lala, membuatnya merasa bersalah jika melakukan sesuatu yang tidak ia suka. Bahkan, Yudhis kerap mengancam dan bertindak kasar. Lala yang awalnya kuat dan mandiri, perlahan-lahan kehilangan jati dirinya.
Film Posesif menyoroti sisi gelap dari hubungan asmara yang seringkali dibungkus dengan romantisme. Melalui kisah Lala dan Yudhis, film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang pentingnya memiliki hubungan yang sehat dan saling menghormati. Film ini juga menyadarkan kita bahwa cinta tidak selalu indah dan romantis, terkadang cinta bisa menjadi sesuatu yang gelap dan merusak.
Showbiz