Dorongan baru untuk mengakhiri konflik muncul ketika kematian warga Palestina di Jalur Gaza telah melampaui 40.000 jiwa sejak Israel membombardir wilayah kantong itu pada 7 Oktober 2023.
Tekanan diplomatik meningkat pada Israel untuk membuat konsesi ketika pembicaraan dilanjutkan di Kairo minggu depan.
Berbicara di Tel Aviv pada hari Jumat setelah pertemuan dengan mitranya dari Israel, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengaku bahwa pihak Israel mengatakan kepadanya mereka berharap dapat mencapai kesepakatan.
“Saatnya membuat kesepakatan agar para sandera itu dikembalikan, agar bantuan dapat masuk dalam jumlah yang diperlukan di Jalur Gaza dan agar pertempuran dihentikan,” kata Lammy.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengatakan ini adalah momen penting karena dapat mengarah pada perdamaian atau perang.
Hamas, yang tidak berpartisipasi langsung dalam perundingan, menyebut Israel menambahkan tuntutan baru pada proposal sebelumnya yang mendapat dukungan AS dan internasional dan yang pada prinsipnya telah disetujui oleh mereka. Hamas menolak tuntutan Israel, yang mencakup kehadiran militer yang berkelanjutan di sepanjang perbatasan dengan Mesir dan garis yang membelah Jalur Gaza. Meski demikian, Hamas menegaskan pihaknya berkomitmen melakukan perundingan.
Dilaporkan terdapat pula ketidaksepakatan mengenai apakah gencatan senjata akan menandai berakhirnya permusuhan secara definitif dan berapa banyak tahanan Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel sebagai imbalan atas sekitar 110 sandera yang tersisa yang ditawan oleh Hamas dalam serangan mendadaknya ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu.