Pada hari Selasa pula, Putin juga mengunjungi makam ayah Kadyrov, mantan pemimpin Chechnya Akhmat Kadyrov, sebuah pos komando, dan sebuah masjid di Grozny.
Melansir TASS, Putin menjadi warga negara kehormatan Chechnya setelah sebuah lencana yang menjadi bukti status tersebut diberikan kepadanya oleh Kadyrov dan Mufti Chechnya Salakh Nezhiev selama kunjungan Putin ke masjid baru di Grozny.
Sementara itu, Putin dilaporkan memberi mereka Al-Quran buatan tangan yang dijilid dengan sangat indah.
Di penghujung hari, Putin mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Chechnya, yang mengumumkan bahwa republik itu memiliki puluhan ribu pasukan cadangan yang siap melawan Ukraina. Laporan tersebut tidak menyebutkan apakah ada di antara mereka yang akan dikirim untuk mengusir serangan Ukraina ke wilayah Kursk, Rusia.
Kremlin mengandalkan Kadyrov untuk menjaga Kaukasus Utara tetap stabil setelah bertahun-tahun dilanda kekacauan. Kelompok hak asasi internasional menuduh pasukan keamanan Kadyrov melakukan pembunuhan di luar hukum, penyiksaan, dan penculikan terhadap para pembangkang, namun otoritas Rusia telah menghalangi tuntutan berulang kali untuk penyelidikan.
Kremlin mengerahkan pejuang dari Chechnya untuk membantu melindungi Rusia dari pemberontakan yang gagal yang dilancarkan oleh kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, tahun lalu, namun beberapa komentator memperingatkan bahwa ambisi Kadyrov juga berpotensi menimbulkan ancaman bagi otoritas Federal Rusia.
Sebelum kunjungannya ke Chechnya, Putin pada hari Selasa juga berada di Beslan, sebuah kota di Ossetia Utara, di mana dia mengadakan pertemuan pertamanya dalam hampir dua dekade dengan para ibu dari anak-anak yang tewas dalam serangan sekolah tahun 2004 oleh militan yang menewaskan lebih dari 330 orang.