Serangan Israel ke Tepi Barat Tewaskan Komandan Hamas di Jenin



Meningkatnya permusuhan di Tepi Barat terjadi saat pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas masih berkecamuk di Jalur Gaza hampir 11 bulan sejak dimulai, dan bentrokan dengan gerakan Hizbullah yang didukung Iran di wilayah perbatasan Israel-Lebanon semakin intensif.

Dalam dua hari pertama operasi Tepi Barat, sedikitnya 17 warga Palestina tewas, termasuk komandan lokal pasukan Jihad Islam di Tulkarm.

Militer Israel, dalam ringkasan operasinya, mengatakan, “Sejauh ini, pasukan telah melenyapkan 20 teroris dalam baku tembak dan serangan udara serta menangkap 17 tersangka yang terkait dengan kegiatan teroris.”

Sejak serangan Hamas terhadap Israel 7 Oktober 2023 yang memicu perang Gaza, lebih dari 660 warga Palestina – kombatan dan warga sipil – tewas di Tepi Barat, menurut penghitungan Palestina, sebagian oleh pasukan Israel dan sebagian oleh pemukim Yahudi yang telah melakukan serangan rutin terhadap komunitas Palestina di Tepi Barat.

Israel menyebutkan Iran menyediakan senjata dan dukungan kepada kelompok militan di Tepi Barat – yang diduduki Israel sejak perang Timur Tengah 1967 – dan sebagai hasilnya, militer telah meningkatkan operasinya di sana.

Pemerintah Inggris menyatakan pada hari Jumat bahwa mereka “sangat prihatin” dengan operasi Israel di Tepi Barat dan mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk de-eskalasi.

“Kami mengakui kebutuhan Israel untuk mempertahankan diri terhadap ancaman keamanan, tetapi kami sangat khawatir dengan metode yang digunakan Israel dan dengan laporan tentang korban sipil dan penghancuran infrastruktur sipil,” ungkap pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris.