Tidak hanya itu, garam yang berlebihan juga berdampak pada kesehatan tulang. Konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak kalsium melalui urine.
Kekurangan kalsium ini dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Oleh karena itu, menjaga asupan garam dalam batas yang wajar juga penting untuk menjaga kesehatan tulang.
Efek negatif lainnya dari konsumsi garam berlebihan adalah meningkatnya risiko obesitas. Meskipun garam tidak mengandung kalori, konsumsi makanan asin dapat memicu rasa lapar dan mendorong seseorang untuk makan lebih banyak.
Selain itu, garam juga sering ditemukan dalam makanan olahan dan cepat saji yang tinggi kalori dan lemak. Kombinasi ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang berlebihan dan obesitas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Untuk menghindari berbagai dampak negatif ini, penting bagi kita untuk membatasi asupan garam dalam makanan sehari-hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi kurang dari 5 gram garam per hari, atau setara dengan sekitar satu sendok teh.
Mengurangi konsumsi makanan olahan dan cepat saji, serta menggunakan rempah-rempah lain untuk memberi rasa pada makanan, adalah langkah-langkah yang dapat membantu kita menjaga asupan garam tetap rendah. Dengan demikian, kita dapat melindungi diri kita dari berbagai penyakit berbahaya dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Regional