Sinergi BKSDA dan Pengelola Borobudur Lahirkan Ekowisata Konservasi Flora Fauna



REGIONAL- Semarang – Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) menggelar Sosialisasi Potensi Pengembangan Wisata Minat Khusus bersama empat Desa Penyangga di Kawasan Otoritatif BPOB bertempat di Aula De Loano Glamping Kawasan Pariwisata Otorita Borobudur.

Sosialisasi bersama 4 Desa Penyangga diantaranya Desa Ngargoretno, Desa Pagerharjo, Desa Benowo, dan Desa Sedayu ini merupakan tindak lanjut dari identifikasi flora dan fauna. Dari identifikasi tersebut disusun program Lembah Konservasi oleh BPOB bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.

Analisa Tata Usaha BKSDA Jawa Tengah Sisca Febrianti menyampaikan daya tarik wisata birdwatching sangat mendukung kegiatan konservasi terutama di kawasan hutan. Birdwatching pertama kali dipopulerkan oleh Alexander wilson (Skotlandia) dan dikenal sebagai bapak ornitologi Amerika.

“Tujuan pengamatan burung bisa berupa penelitian, observasi, penelitian KLHK sebagai bentuk monitoring untuk memperoleh data dinamika satwa di tempat tertentu serta untuk hobi dan kesenangan,” kata Sisca.

Inisiator wisata minat khusus birdwatching Desa Wisata Jatimulyo, Kelik, menyampaikan prinsip eco wisata burung adalah konservasi flora fauna (perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan) yang didalamnya terdapat nilai ekonomi bagi masyarakat. 

“Pariwisata dapat menjadi katalisator atau apresiasi dari wisatawan terhadap masyarakat lokal dan ada proses transfer pengetahuan antara tamu dengan tuan rumah,” kata Kelik.

Dalam pengembangannya dapat dilakukan penerapan strategi pengembangan berupa inventarisasi atau pengadaan jenis burung, desain area ramah burung, serta kemudian penyusunan paket wisata.

“Indonesia sangat kaya alam, flora dan faunanya. Wisata minat khusus seperti birdwatching banyak di jual oleh travel operator asing, dan kita orang Indonesia kurang mengambil peluang disitu. Sebagai contoh satu paket birdwatch bernilai rata-rata USD 2.900 atau hampir Rp 50 juta per orang,” katanya.

Ditambahkan bahwa angka tersebut sangat tinggi dan mampu mendongkrak kemakmuran desa wisata yang bisa menjual paket wisata birdwatch, dan masyarakat desa bisa menyediakan homestay, guide, kuliner, transportasi, dan lain lain.

 

Regional