Dalam permintaan maafnya, Robertson juga menuturkan dia yang memutuskan untuk menghadiri pertemuan dengan Grudsky, namun menteri pertama telah diberitahu sebelumnya.
“Menurut saya, mengingat wakil duta besar Israel untuk Inggris telah meminta pertemuan maka itu adalah kesempatan untuk menyatakan posisi pemerintah Skotlandia yang jelas dan teguh tentang perlunya gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan saya melakukan hal itu,” sebut Robertson.
Robertson menggarisbawahi sangat penting bagi negara seperti Skotlandia, yang bercita-cita memiliki negara merdeka, untuk memiliki hubungan diplomatik dan menyampaikan perbedaan apa pun ketika berdialog dengan negara-negara yang memiliki perbedaan sikap.
Patrick Harvie, salah satu pemimpin Partai Hijau Skotlandia, menyambut baik permintaan maaf atas pertemuan diplomatik yang menurutnya jelas merupakan kesalahan.
“Menggelar pertemuan semacam ini dengan negara Israel saat ini tampak seperti menormalisasi tindakan genosida,” tegasnya.
“Sangat penting bagi pemerintah Skotlandia untuk mengakui kesalahan serius yang mereka buat dengan menggelar pertemuan semacam itu.”
Harvie lebih lanjut mendesak pemerintah Skotlandia memastikan dukungan finansial tidak diberikan kepada perusahaan senjata yang memasok senjata ke Israel atau terlibat dalam permukiman ilegal.