Ketika menarik diri dari penyerbuan, menurut laporan AP, tentara Israel biasanya meninggalkan warga Palestina yang tewas. Kadang-kadang mereka membawa jasadnya ke Israel.
Berdasarkan hukum internasional, tentara seharusnya memastikan jasad, termasuk kombatan musuh, diperlakukan dengan baik.
“Tidak ada kebutuhan militer untuk melakukan ini. Itu hanyalah cara biadab dalam memperlakukan jasad warga Palestina,” kata Direktur Kelompok Hak Asasi Palestina Al-Haq, Shawan Jabarin, setelah menonton rekaman tersebut.
Jabarin mengatakan video itu mengguncang, namun tidak mengejutkan, dan dia ragu Israel akan menyelidiki insiden itu dengan benar. Militer Israel jarang mengadili tentara dalam kasus-kasus yang dilaporkan merugikan warga Palestina.
“Yang paling akan terjadi adalah tentara akan didisiplinkan, tetapi tidak akan ada penyelidikan nyata dan tidak ada penuntutan nyata,” ujar Jabarin.
Ketika perhatian dunia terfokus pada perang yang jauh lebih mematikan di Jalur Gaza, sejumlah besar warga Palestina dibunuh, ditembak, dan ditangkap di Tepi Barat, tempat militer Israel juga telah melancarkan tindakan keras selama berbulan-bulan.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 700 warga Palestina di Tepi Barat tewas di tangan Israel sejak perang di Jalur Gaza meletus pada 7 Oktober 2023. Tepi Barat utara dilaporkan telah mengalami beberapa kekerasan terburuk sejak pecahnya perang.
Israel mengatakan penggerebekan itu diperlukan untuk memberantas militansi, yang telah berkobar sejak 7 Oktober. Awal bulan ini, Israel melancarkan serangan paling mematikan ke Tepi Barat utara sejak perang dimulai, menewaskan sedikitnya 33 orang.