Menurut Endar juga potensi tambang batu kapur di wilayah Rembang sangat besar. Di wilayah operasional PT Semen Gresik Rembang saja mampu menyuplai hingga 60 tahun ke depan.
Dalam pengelolaannya, Endar mengaku selalu berpegang terhadap regulasi yang ada. Saat ini, pihaknya mengolah tambang batu kapur di Rembang menjadi semen, sejalan dengan izin yang mereka miliki.
Boedy Dharmawan menjelaskan keberadaan tambang batu kapur di Rembang juga bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan infrastruktur di daerahnya.
“Manfaatnya tentu untuk pertumbuhan infrastruktur baik provinsi maupun daerah, pembangunan fisik jadi tidak terkendala bahan material, seperti pembetonan jalan, perumahan, pemukiman, drainase, irigasi, waduk, sampai PSN [proyek strategi nasional] semua butuh semen,”katanya.
Pajak untuk penambangan batu kapur juga menambah pendapatan asli daerah (PAD).
“Pengambilan bahan tambang ada pajak yang diambil Pemkab. Dari sisi ekonomi, beruntung daerah yang memiliki pertambangan. Karena penganggaran bisa lebih fleksibel baik untuk perbaikan jalan rusak, rumah, pendidikan, kesehatan atau lainya bagi masyarakat setempat,” katanya.
Regional