Nukila Evanty Hadiri Hari Budaya Rempang, Mengingatkan Pentingnya Pelestarian Tradisi



Masyarakat Melayu Rempang, sebagai penduduk asli, memiliki kesamaan budaya dengan masyarakat Melayu di Riau, Kepulauan Riau, dan Johor, Malaysia. Mereka terdiri dari kelompok Orang Darat, yaitu penduduk asli Pulau Rempang, Melayu Galang, dan Orang Laut yang hidup nomaden di pesisir laut. Sejak zaman Kesultanan Melayu Lingga, mereka telah hidup berdampingan dan mempertahankan tradisi leluhur. 

IMA bertujuan menjaga keberlanjutan budaya Melayu di Rempang, dengan mendahulukan kebutuhan dan keinginan masyarakat adat setempat. Salah satu tradisi yang dilestarikan adalah Gurindam Dua Belas yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Riau. Gurindam Dua Belas terdiri dari 12 bait yang berisi nilai-nilai kehidupan, kewajiban anak terhadap orang tua, budi pekerti, serta cara hidup bermasyarakat.

Selain Gurindam, tarian tradisional seperti Tari Persembahan dan Tari Zapin Penyengat juga merupakan bagian penting dari budaya Melayu di Kepulauan Riau. Nukila menjelaskan, “Tari Persembahan, atau yang dikenal juga sebagai Tari Makan Sirih, digunakan sebagai penghormatan untuk menyambut tamu kehormatan. Tarian ini biasanya dibawakan oleh lima hingga sembilan penari perempuan, dengan penari utama yang membawa tempat berisi sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau.”

Tarian ini bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai filosofis seperti adab sopan santun dan rasa malu yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Melayu. Tradisi lisan seperti gurindam, puisi, cerita rakyat, dan nyanyian juga masih dipertahankan sejak abad ke-19.

 

Showbiz