GLOBAL- Manama – Raja Bahrain memberikan pengampunan terhadap 457 tahanan pada Rabu (4/9/2024) malam untuk menandai ulang tahunnya yang ke-25 sebagai penguasa negara itu. Pengumuman tersebut disampaikan oleh kantor berita Bahrain.
Tidak ada daftar nama tahanan yang dibebaskan atas perintah Raja Hamad bin Isa Al Khalifa, yang pertama kali memerintah Bahrain pada tahun 1999 sebelum negara itu menjadi kerajaan pada tahun 2002.
Pemerintah Bahrain seperti dilansir AP, Jumat (6/9) menyatakan, “Pengampunan ini menunjukkan komitmen Bahrain terhadap peradilan pidana, dengan kesempatan hari ini bagi lebih dari 450 orang untuk berintegrasi kembali secara positif ke dalam masyarakat.”
Sayed Ahmed Alwadaei, yang menjabat sebagai direktur advokasi untuk Institut Hak dan Demokrasi Bahrain, menggambarkan banyak tahanan politik yang kini dibebaskan dari Pusat Rehabilitasi dan Reformasi Rahang. Penjara itu telah menyaksikan demonstrasi dan mogok makan oleh para tahanan atas kondisi di sana.
“Pihak berwenang telah bertemu dengan … ratusan orang, mengatakan kepada mereka bahwa mereka akan segera dibebaskan,” kata Alwadaei. “Tampaknya sebagian besar tahanan politik menjadi sasarannya.”
Dia menambahkan, “Ini adalah langkah yang sangat optimistis dan tampaknya juga terjadi dalam konteks regional di mana Bahrain tengah mencoba menormalisasi hubungan dengan Iran.”
Mayoritas syiah Bahrain telah lama mengeluhkan perlakuan buruk dan pelecehan dari pemerintah yang diawasi oleh keluarga sunni Al Khalifa yang berkuasa. Menanggapi keluhan para aktivis dapat membantu Bahrain meredakan ketegangan dengan Iran meskipun telah terjadi permusuhan selama puluhan tahun, terutama setelah Arab Saudi mencapai gencatan senjata dengan Iran yang dimediasi oleh China tahun lalu.