Melansir laman resmi NASA pada Rabu (18/09/2024), para peneliti mengkonfirmasi bahwa Kawah Jezero dulunya adalah danau Mars. Danau kuno yang tenang dialiri oleh sungai kecil pada 3,7 miliar tahun lalu.
Bahkah, melalui gambar yang dianalisis tersebut, para peneliti mengungkapkan bukti bahwa Kawah Jezero pernah mengalami banjir bandang. Ilmuwan menyimpulkan banjir bandang di Mars cukup besar, sehingga mampu menyapu batu-batu besar puluhan mil ke hulu.
Batu-batuan inilah yang ditemukan oleh rover Perseverance NASA di dasar Kawah Jazero. Dalam analisis ilmiah yang telah diterbitkan di jurnal Science tersebut, batu-batuan tersebut juga ditemukan di sisi barat Kawah Jazero.
Sebelumnya, satelit NASA telah menunjukkan peta topografi Kawa Jazero jika dilihat dari atas. Singkapan ini menyerupai delta sungai di Bumi, dengan lapisan sedimen diendapkan dalam bentuk kipas saat sungai mengalir ke danau.
Kemudian, gambar terbaru Perseverance yang diambil dari dalam kawah, mengkonfirmasi bahwa singkapan ini memang delta sungai. Berdasarkan lapisan sedimen dalam singkapan di dalam Kawah Jezero tersebut, tampak bahwa delta sungai masuk ke danau yang tenang.
Kemudian, perubahan iklim di permukaan Mars memicu banjir episodik pada atau menjelang akhir sejarah danau Mars kuno. Saat robot Perseverance NASA menjelajahi kawah Jezero, para ilmuwan berharap dapat mengungkap lebih banyak petunjuk tentang evolusi iklim planet merah ini.
Sekarang setelah mereka memastikan bahwa Kawah Jezero Mars itu dulunya adalah lingkungan danau. Para peneliti meyakini bahwa jejak kehidupan air purba Mars di Kawah Jezero tersimpan dalam sedimennya.
Dalam misinya ke depan, Perseverance akan mencari lokasi untuk mengumpulkan dan melestarikan sedimen. Sampel-sampel batuan Mars di Kawah Jezero ini akan dikirim kembali ke Bumi.