Polisi Kejar Pelaku Provokator Bentrok di Rempang



Akibat dari bentrokan tersebut, tiga karyawan PT MEG mengalami luka-luka. Nuraini Setiawati, Direktur Utama PT MEG, mengungkapkan bahwa salah satu karyawannya, Hardin, mengalami luka dalam dan retak pada rahangnya. Afrizal menderita luka di bawah mata yang menyebabkan penglihatannya terganggu, sementara Franklin mengalami luka di kepala akibat benturan benda keras. “Ketiganya saat ini sedang dirawat di rumah sakit,” ungkap Nuraini pada Minggu (22/9). 

Nuraini juga menambahkan bahwa pihaknya mempertahankan lahan yang telah resmi diserahkan BP Batam untuk proyek pengembangan kawasan Rempang. Namun, pada saat kejadian, puluhan warga datang dan memaksa pihak perusahaan untuk meninggalkan lokasi. Ketegangan semakin meningkat hingga berujung pada aksi kekerasan oleh warga yang membawa senjata kayu dan menyerang karyawan PT MEG.

Kapolsek Alex Yasral menegaskan bahwa situasi di Pulau Rempang pada dasarnya aman. Namun, ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi untuk memperkeruh keadaan. Ia mengimbau warga agar tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita simpang siur dan hoaks yang beredar terkait konflik tersebut. “Situasi sebenarnya aman, tetapi dipanas-panasi oleh pihak-pihak tertentu hingga terjadi masalah ini,” tegas Alex.

Polisi saat ini terus mengejar pelaku provokasi yang menyebabkan bentrokan di Pulau Rempang. Selain itu, pihak kepolisian juga tengah mendalami keterlibatan oknum-oknum lain yang diduga ikut berperan dalam memanaskan situasi. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada proses hukum yang sedang berjalan.

Regional