Rusia Akan Usir 6 Diplomat Inggris atas Tuduhan Mata-mata



Televisi pemerintah Rusia mengatakan dalam laporannya bahwa keenam diplomat Inggris tersebut telah bertemu dengan media independen dan kelompok-kelompok hak asasi manusia yang telah dinyatakan sebagai “agen asing” — sebuah label yang secara aktif digunakan oleh otoritas Rusia terhadap organisasi dan individu yang kritis terhadap Kremlin.

Kedutaan Besar Inggris di Moskow tidak segera menanggapi permintaan komentar. Belum ada pernyataan langsung pula dari Kementerian Luar Negeri Inggris.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, “Kami sepenuhnya setuju dengan penilaian aktivitas para diplomat Inggris yang diungkapkan oleh FSB Rusia. Kedutaan Besar Inggris telah melampaui batas yang ditetapkan oleh Konvensi Wina.”

Zakharova menekankan bahwa keenam diplomat Inggris melakukan tindakan subversif yang bertujuan untuk merugikan Rusia.

Pengusiran diplomat — baik diplomat Barat yang bekerja di Rusia maupun diplomat Rusia yang bekerja di negara-negara Barat — semakin umum terjadi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Stasiun berita Rusia RBC tahun lalu menghitung bahwa negara-negara Barat dan Jepang mengusir total 670 diplomat Rusia antara awal 2022 dan Oktober 2023, sementara Moskow mengusir 346 diplomat sebagai tanggapan. Menurut RBC, jumlah tersebut lebih banyak daripada gabungan 20 tahun sebelumnya.

Pada bulan Mei, Inggris mengusir atase pertahanan Rusia di London, menuduhnya sebagai perwira intelijen yang tidak dideklarasikan dan menutup beberapa properti diplomatik Rusia di Inggris yang disebutnya digunakan untuk memata-matai.