Saluran radio dinilai lebih cepat dan tidak mudah terputus saat pertempuran. Kehadiran radio pun menjadi penting saat itu mengingat tentara sekutu akan mendarat di Jakarta pada akhir September 1945.
Melalui pertemuan tersebut, akhirnya diputuskan bahwa Persatuan Radio Repubik Indonesia dibentuk untuk meneruskan penyiaran dari delapan stasiun di Jawa. Pertemuan itu juga memutuskan beberapa poin penting, di antaranya mempersembahkan RRI kepada Presiden dan Pemerintah RRI sebagai alat komunikasi dengan rakyat serta mengimbau agar semua hubungan antara Pemerintah dan RRI disalurkan melalui Abdurahman Saleh.
Saat itu, Pemerintah menyanggupi keputusan tersebut dan siap membantu RRI. Namun di sisi lain, tak sependapat dalam beberapa hal.
Selanjutnya pada dini hari, delegasi dari delapan stasiun di Jawa mengadakan rapat. Para delegasi yang hadir berasal dari wilayah Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Surakarta, dan Bandung, sedangkan Surabaya dan Malang tidak mengirim perwakilan.
Dari pertemuan rapat tersebut akhirnya disepakati bahwa RRI didirikan dengan Abdurahman Saleh sebagai pemimpin. Seiring perkembangan zaman, saluran radio terus menghadirkan beragam inovasi.
Saat ini, radio di Indonesia semakin berkembang dengan munculnya berbagai siaran radio swasta lainnya. Bahkan, kini radio tak hanya bisa didengarkan di perangkat radio saja, melainkan juga bisa melalui aplikasi ponsel pintar maupun online melalui website.
Penulis: Resla
Regional