Bintang Methuselah juga dikenal sebagai HD 140283 adalah salah satu bintang tertua yang diketahui di alam semesta. Diperkirakan usianya mencapai sekitar 14,46 miliar tahun.
Bintang ini hanya sekitar 200 juta tahun lebih muda dari usia alam semesta. Hal ini menjadikan Methuselah sebagai salah satu bintang tertua yang masih ada.
Melansir laman Space pada Senin (14/10/2024), bintang tertua di alam semesta ini terletak di antara rasi bintang Ophiuchus dan bintang Zubeneschamali (beta Librae), bintang paling terang dalam rasi bintang Libra. Bintang Methuselah pertama kali ditemukan pada 1912 oleh seorang astronom Amerika bernama Walter Adams.
Berdasarkan pengamatan menggunakan Teleskop Antariksa Hubble, astronom memperkirakan bintang Methuselah berjarak 190,1 tahun cahaya dari bumi. Sekelompok astronom dari European Space Agency (ESA) mencoba menentukan umur bintang Methuselah menggunakan satelit Hipparcos pada 2000-an.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dipublikasikan, ditemukan usia bintang Methuselah, yakni 16 miliar tahun. Jika bintang Methuselah berusia 16 miliar tahun, berarti bintang ini berusia 2,2 miliar tahun lebih tua dari alam semesta.
Secara logika, tidak mungkin, sebuah bintang bisa tercipta jika bahan-bahan pembentuknya saja belum ada. Ilmuan tentunya tidak menerima begitu saja usia bintang Methuselah seperti yang diungkapkan pada penelitian sebelumnya.
Berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengungkap kebenaran di balik usia bintang ini. Bond dan timnya meneliti usia bintang Methuselah menggunakan bantuan Teleskop Antariksa Hubble.
Pada 2013, mereka mempublikasikan usia bintang Methuselah, yakni 14,46 miliar tahun (dengan kekeliruan perhitungan ±0,8 miliar tahun). Meskipun masih tua dari alam semesta, setidaknya usia ini jauh lebih muda dari perkiraan usia sebelumnya.
Pada 2021, Tang dan timnya memublikasikan jurnal mengenai revisi usia dan massa bintang Methuselah. Dalam jurnalnya, Tang menyimpulkan usia bintang Methuselah adalah 12,01 miliar tahun (dengan kekeliruan perhitungan ±0,5 miliar tahun), membuat bintang Methuselah sekitar 1-2 miliar tahun lebih muda dari alam semesta.
(Tifani)