Cerita ini dimulai ketika Silvi datang ke kantor Dion. Saat menaiki lift, lift tersebut tiba-tiba berhenti dan ia pun terjebak di dalamnya bersama Raka, seorang pria religius yang juga bekerja di kantor Dion. Dalam keadaan panik, Silvi mengucapkan nazar, berjanji akan menjadi seorang wanita muslimah jika berhasil keluar dengan selamat. Raka, yang mendengar nazar tersebut, menjadi saksi dari janji yang diucapkan Silvi.

Beberapa saat setelah nazar tersebut diucapkan, pintu lift terbuka dan Silvi melihat Dion berada di hadapannya dan melamarnya. Seketika Silvi lupa dengan nazarnya karena terlalu senang dan menerima lamaran Dion tanpa berpikir panjang.

Namun, berbagai masalah mulai muncul ketika Silvi dan Dion mempersiapkan pernikahan mereka. Silvi kerap dihantui oleh kata-kata Raka yang selalu mengingatkannya untuk menepati nazar. Meskipun Silvi berusaha mengabaikan Raka, kesialan terus terjadi dalam hidupnya, membuatnya berpikir ulang tentang janji yang pernah diucapkannya.